maawadda’aka rabbuka wamaa qalaa walal-aakhiratu khayrun laka mina al-uulaa walasawfa yu’thiika rabbuka fatardhaa alam yajidka yatiiman faaawaa wawajadaka daallan fahadaa wawajadaka ‘aa-ilan fa-aghnaa fa-ammaa lyatiima falaa taqhar wa-ammaa ssaa-ila falaa tanhar wa-ammaa bini’mati rabbika fahaddits
aan__ Ya pas arisan trus bekel potluck. 08 Jan 2022
Wadhdhuhaa2. Wallayli idzaa sajaa 3. Maa wadda'aka rabbuka wamaa qalaa 4. Walal-aakhiratu khayrul laka mina l-uulaa 5. Walasawfa yu'thiika rabbuka fatardaa 6. Alam yajidka yatiiman faaawaa 7. Wawajadaka daallan fahadaa 8. Wawajadaka 'aa-ilan fa-aghnaa 9. Fa-ammaa lyatiima falaa taqhar 10. Wa-ammaa ssaa-ila falaa tanhar 11.
Maa wadda 'aka rabbuka wamaa qalaa". Tuhanmu tidak meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu". (QS. Ad Dhuha 93:3) "Asaabakum ghamman-bighammin-likailaa tahzanuu 'alaa maa faa takum walaa maa a shaa bakum". Allah menimpakan padamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang
3 maa wadda'aka rabbuka wamaa qalaa 4. walal-aakhiratu khayrul laka mina l-uulaa 5. walasawfa yu'thiika rabbuka fatardaa 6. alam yajidka yatiiman faaawaa 7. wawajadaka daallan fahadaa 8. wawajadaka 'aa-ilan fa-aghnaa 9. fa-ammaa lyatiima falaa taqhar 10. wa-ammaa ssaa-ila falaa tanhar 11. wa-ammaa bini'mati rabbika fahaddits
5CU8ikQ. 3. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ maa wadda’aka rabbuka wamaa qalaa “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu” Tafsir Surat Adh-Dhuha Ayat-3 Setelah Allah bersumpah dengan dhuha dan malam, Allah menyatakan dua pernyataan. Pernyataan pertama yaitu bahwa Allah tidak akan meninggalkan Nabi. Pernyataan kedua yaitu Allah juga tidak akan membenci beliau. Pada bagian pertama, Allah menggunakan kalimatرَبُّكَ Rabb-mu. Dan nama Allah Ar-Rabb mengandung sifat rububiyah dan tarbiyah. Seakan-akan Allah ingin menenangkan bahwa, “Wahai Muhammad, Rabb-mu lah yang telah mentarbiyah dan mendidik engkau dengan tarbiyah khusus, perhatian kepada engkau, maka Rabb-mu tidak mungkin meninggalkan engkau”. Tidak sebagaimana persangkaan Ummu Jamil istri Abu Lahab. As-Sa’di berkata مَا تَرَكَكَ مُنْذُ اعْتَنَى بِكَ، وَلاَ أَهْمَلَكَ مُنْذُ رَبَّاكَ وَرَعَاكَ، بَلْ لَمْ يَزَلْ يُرَبِّيْكَ أَحْسَنَ تَرْبِيَةٍ، وَيُعْلِيْكَ دَرَجَةً بَعْدَ دَرَجَةٍ “Allah tidak pernah meninggalkanmu sejak Allah perhatian terhadapmu, Allah tidak pernah melupakanmu sejak mentarbiahmu dan memperhatikanmu, bahkan senantiasa Allah mentarbiahmu dengan tarbiah yang terbaik, dan Allah meninggikan derajatmu setahap demi tahap” Tafsir As-Sa’di hal 928 Kemudian pada bagian kedua Allah menggunakan وَمَا قَلَىٰ yang maknanya وَمَا أَبْغَضَ. Pada bagian ini, Allah tidak menggunakan kata ganti untuk Nabi Muhammad sehingga menjadi وَمَا قَلَىٰكَ “Dan Allah tidak membencimu” tetapi Allah mengatakan وَمَا قَلَىٰ “Dan Allah tidak membenci”. Hal ini karena kalimat Allah membencimu’ itu berat didengar oleh Nabi. Meskipun yang dimaksudkan adalah tetap untuk Nabi. Dan tatkala dikatakan bahwasanya Rabb itu tidak membenci Nabi -yaitu Allah menafikan kebencianNya terhadap Nabi-. Dan sebagaimana diketahui dalam kaidah bahwasanya penafian semata tidaklah menunjukan pujian. Padahal maksud ayat ini adalah dalam rangka membela dan memuji Nabi shallallahu alaihi wasallam. Diantara kaedah dalam memahami sifat-sifat Allah yaitu tidak ada satu sifat yang dinafikan dari Allah kecuali melazimkan penetapan kesempurnaan sifat dari lawannya. Sebagaimana yang ada pada surat Al-Baqarah ketika Allah menafikan sifat kantuk pada diri-Nya. Allah berfirman لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ “Tidak mengantuk dan tidak tidur.” QS Al-Baqarah 255 Sehingga kita menetapkan kebalikannya. Jika Allah tidak ditimpa rasa kantuk, hal itu melazimkan Allah bersifat senantiasa terjaga dengan keterjagaan yang sempurna. Jadi, penafian saja tidak serta merta berkonsekuensi pujian kepada Allah, namun pujian kepada Allah adalah dengan menetapkan lawan dari yang dinafikan tersebut. Begitu pula pada ayat ini, Allah menafikan sifat benci kepada Nabi Muhammad dalam rangka memuji Nabi shallallahu alaihi wasallam, sehingga hal tersebut berkonsekuensi bahwa Allah mencintai Nabi shalallahu alaihi wasallam. Bahkan beliau dijuluki dengan Khalilur Rahman yaitu kekasih Allah subhanahu wata’ala. Dan tidak ada manusia yang lebih mulia di atas muka bumi ini dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Ma Wadda Aka Rabbuka Wamaa Qalaa Ma wadda aka rabbuka wamaa qalaa merupakan ayat ke tiga dari surat Ad-Dhuha. Lebih tepatnya adalah, "Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa". Sedikit penjelasan tentang surat Ad-Dhuha, surat Ad-Dhuha merupakan surat Makkiyah atau surat yaNg diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Surat Ad Dhuha adalah surat ke 93 dalam Al-Qur'an dan terdiri atas 11 ayat, tepatnya pada Juz 30. Dinamakan Ad Dhuha karena diambil pada ayat pertama surat ini yang mempunyai arti waktu matahari sepenggalahan naik. Surat Ad-Dhuha menjelaskan tentang pemeliharaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dengan cara yang tak putus-putusnya, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta dan mengandung pula perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam supaya mensyukuri segala wadda'aka rabbuka wa maa qalaa artinya, "Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu." Maksud dari ayat tersebut adalah ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata, "Tuhannya Muhammad telah meninggalkannya dan benci kepadanya." Maka turunlah ayat tersebut untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu yaitu, "Tuhanmu tiada meninggalkan kamu Muhammad dan tiada pula benci kepadamu." Yakni Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidaklah meninggalkan Beliau dan membiarkannya sejak Dia mengurus dan mendidik Beliau dengan senantiasa mengurus dan mendidik Beliau dengan pendidikan sebaik-baiknya serta meninggikan Beliau sederajat demi sederajat. Yakni Dia tidak membencimu sejak Dia keadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang dahulu dan yang sekarang; yakni keadaan yang paling sempurna; kecintaan Allah untuk Beliau dan tetap terus seperti itu serta diangkatnya Beliau kepada kesempurnaan, dan tetap terusnya mendapatkan perhatian dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Adapun keadaan Beliau pada masa mendatang, maka sebagaimana firman-Nya, "Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada permulaan."Ma Wadda Aka Rabbuka Wamaa QalaaMa wadda aka rabbuka wamaa qalaa merupakan ayat ke tiga dari surat Ad-Dhuha. Berikut ini merupakan surat Ad-Dhuha ayat ke tiga arab dan artinya مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰLatin Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa QS. Ad-Dhuha1Artinya Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu. QS. Ad-Dhuha1Tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 3 Menurut Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia3. Rabbmu -wahai Rasul- tidak akan meninggalkanmu dan tidak pula memurkaimu sebagaimana ucapan orang-orang musyrik tatkala wahyu terputus Ad-Dhuha Arab dan Artinya Dan berikut ini merupakan surat Ad-Dhuha ayat 1 sampai 11 arab dan artinyaوَٱلضُّحَىٰLatin Wad-duhaa QS. Ad-Dhuha1Artinya 1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik. QS. Ad-Dhuha1وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰLatin Wal-laili iżaa sajaa QS. Ad-Dhuha2Artinya 2. dan demi malam apabila telah sunyi gelap, QS. Ad-Dhuha2مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰLatin Maa wadda’aka rabbuka wa maa qalaa QS. Ad-Dhuha3Artinya 3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu. QS. Ad-Dhuha3وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰLatin Wa lal-aakhiratu khairul laka minal-ulaa QS. Ad-Dhuha4Artinya 4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang permulaan. QS. Ad-Dhuha4وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓLatin Wa lasaufa yu’tiika rabbuka fa tardaa QS. Ad-Dhuha5Artinya 5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu hati kamu menjadi puas. QS. Ad-Dhuha5أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰLatin A lam yajidka yatiiman fa aawaa QS. Ad-Dhuha6Artinya 6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? QS. Ad-Dhuha6وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰLatin Wa wajadaka daallan fa hadaa QS. Ad-Dhuha7Artinya 7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. QS. Ad-Dhuha7وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰLatin Wa wajadaka aa`ilan fa agnaa QS. Ad-Dhuha8Artinya 8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. QS. Ad-Dhuha8فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْLatin Fa ammal-yatīma fa laa taq-har QS. Ad-Dhuha9Artinya 9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. QS. Ad-Dhuha9وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْLatin Wa ammas-saa`ila fa laa tan-har QS. Ad-Dhuha10Artinya 10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. QS. Ad-Dhuha10وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْLatin Wa ammaa bini’mati rabbika fa haddis QS. Ad-Dhuha11Artinya 11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan. QS. Ad-Dhuha11Itulah penjelasan tentang ma wadda aka rabukka wamaa qalaa yang ternyata merupakan ayat ketiga dari surat Ad-Dhuha. Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat.
ma wadda aka rabbuka wamaa qalaa artinya